Saat sebelum bulan Ramadhan tiba, perjalanan kami dari Bogor ke Sawangan dan sebaliknya di gelitik dengan limpahan buah timun suri.
Jika Anda melewati jalan raya Kemang-Parung, sisi kiri & kanan jalan Anda akan banyak menemui buah ini.
Tidak di sini saja, di pasar-pasar tradisional di Jakarta & Bogor pun telah tersedia buah yang rasanya anyes.
Ternyata daerah Sawangan & sekitarnya banyak sekali petani yang membelokkan komoditas pertaniannya, karena di bulan Penuh Ampunan, permintaan timun suri meningkat pesat.
Bulan Ramadhan memberi berkah tersendiri bagi teman-teman petani ini, seiring tingginya permintaan timun suri.
Akhirnya kami memesan pada seorang kawan yang kebetulan tinggal di bilangan Sawangan-Depok.
Atas saran kawan tadi, kami mencoba 'mengawinkan' timun suri dengan gula semut aren.
Hasilnya? Wahhhh....., segar, manis yang tertahan lama.
Harganya bervariasi antara Rp 3000,- sampai Rp 8000,- tergantung besar kecilnya buah.
Silakan coba timun suri di taburi gula semut aren.
Jika Anda melewati jalan raya Kemang-Parung, sisi kiri & kanan jalan Anda akan banyak menemui buah ini.
Tidak di sini saja, di pasar-pasar tradisional di Jakarta & Bogor pun telah tersedia buah yang rasanya anyes.
Ternyata daerah Sawangan & sekitarnya banyak sekali petani yang membelokkan komoditas pertaniannya, karena di bulan Penuh Ampunan, permintaan timun suri meningkat pesat.
Bulan Ramadhan memberi berkah tersendiri bagi teman-teman petani ini, seiring tingginya permintaan timun suri.
Akhirnya kami memesan pada seorang kawan yang kebetulan tinggal di bilangan Sawangan-Depok.
Atas saran kawan tadi, kami mencoba 'mengawinkan' timun suri dengan gula semut aren.
Hasilnya? Wahhhh....., segar, manis yang tertahan lama.
Harganya bervariasi antara Rp 3000,- sampai Rp 8000,- tergantung besar kecilnya buah.
Silakan coba timun suri di taburi gula semut aren.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar